PERUBAHAN PERILAKU ANAK JALANAN DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS MENDAPATKAN PENGHASILAN DAN IMPLIKASINYA BAGI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK DI KOTA BANDUNG
Sari
Abstract
One social problem which is faced by Bandung Local Government is street children. Various programs and policies have been made in handling street children in Bandung City. But until now the numbers are still much even tend to grow. This research is aimed to gain an understanding about street children behavior change in earning activities, and the implications on policy for the protection of street children. The research design uses quantitative and qualitative descriptive with street children involving 70 respondents. The data collection technique conducted through observation participation and structured interview. There are six changes in behavior done by street children in earning activities, namely; (1) when the street children aged less than 3 years; (2) when the street children aged 3-5 years; (3) when the street children aged 6-8 years; (4) when the street children aged 9-12 years; (5) when the street children aged 13-15 years; (6) when the street children aged 16-18 years. The most dominant factors causing the change of behavior on street children in an activity is reduced income earning of street children. The child social protection policy through strengthening the function and role of the family is the right solution in the treatment of street children. The Family strengthening Strategies can be done through; (1) the provision of assistance to address the most basic needs of the child; (2) the strategy of families economic strengthening through skills training or assistance or mentoring a stimulant and business development; (3) counseling and family consultation; (4) family education, including modeling role plays, discussions or interactive dialogue, training, and counseling; (5) advocating that families receive needed services; and (6) the development and mentoring.
Keywords: behavior change, street children, child protection
Abstrak
Satu masalah sosial yang dihadapi Pemda Kota Bandung adalah anak jalanan. Berbagai program dan kebijakan telah dilakukan dalam penanganan anak jalanan di Kota Bandung. Namun hingga saat ini jumlahnya masih banyak bahkan cenderung bertambah. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan pemahaman tentang perubahan perilaku anak jalanan dalam melakukan aktivitas mendapatkan penghasilan, dan implikasinya bagi kebijakan perlindungan anak jalanan. Desain penelitian menggunakan dekriptif kuantitatif dan kualitatif dengan melibatkan 70 responden anak jalanan. Teknik pengumpulan data melalui partisipasi observasi dan wawancara terstruktur. Terdapat enam perubahan perilaku yang dilakukan anak jalanan dalam aktivitasnya mendapatkan penghasilan, yaitu; (1) ketika anak jalanan berusia kurang dari 3 tahun; (2) ketika anak jalanan berusia 3 – 5 tahun; (3) ketika anak jalanan berusia 6 – 8 tahun; (4) ketika anak jalanan berusia 9 – 12 tahun; (5) ketika anak jalanan berusia 13 – 15 tahun; (6) ketika anak jalanan berusia 16 – 18 tahun. Faktor penyebab paling dominan terjadinya perubahan perilaku pada anak jalanan dalam melakukan aktivitas mendapatkan penghasilan adalah berkurangnya penghasilan anak jalanan. Kebijakan perlindungan sosial anak melalui penguatan fungsi dan peran keluarga merupakan solusi tepat dalam penanganan anak jalanan. Strategi penguatan keluarga dapat dilakukan melalui; (1) pemberian bantuan untuk mengatasi kebutuhan anak yang paling mendasar; (2) strategi penguatan ekonomi keluarga melalui latihan keterampilan atau bantuan stimulan dan atau pendampingan pengembangan usaha; (3) konseling dan konsultasi keluarga; (4) pendidikan keluarga, antara lain dengan modeling role plays, diskusi atau dialog interaktif, pelatihan, dan pennyuluhan; (5) advokasi agar keluarga mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan; dan (6) pengembangan dan pendampingan.
Kata kunci: perubahan perilaku, anak jalanan, perlindungan anak
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.31595/peksos.v14i2.50
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.