KETAHANAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF DI CIREBON

Pribowo ., Ade Subarkah

Sari


Abstract

 

This research was motivated by the problem of the spread of drugs in Indonesia which is increasingly worrisome in human life, drug is not only consumed by people who are rich but has penetrated to the lower classes, including the younger generation. The spread of drug-threatening various family as the last bastion on its members to prevent it. This research aims to obtain the characteristics of the respondent, belief systems, organizational patterns, and communication processes respondent's family in facing the danger of Drug Abuse. The method used was descriptive method with quantitative approach. The research population was the head of the family that one of its members as a drug user who was in Cirebon, while the sampling technique used was purposive sampling with a set of 50 samples. Data collection techniques used consisted of: (1) observation of participation, (2) documentary study, (3) questionnaire, and (4) Focus Group Discussion (FGD). The results showed that in general respondents aged 50 years and older, less educated, lower income. The belief system of respondent families generally in category of high value (72%) means being able to face the danger of drug abuse, however there were some aspects of family belief system potentially debilitating family resilience. The pattern of family organization respondents generally categorized high value (60%) means being able to face threats from outside the family but behind the fact that there are vulnerabilities of aspects of organizational patterns that undermine family resilience. The process of family communication in general respondents scored high category (70%) means the process of communication that exists in the respondent's family was able to face a variety of dangers from outside the family. However, some aspects of the communication process could potentially weaken the resilience of families of respondents in facing threats from outside the family.Conclusion of the research that the resilience of respondent’s families could face the danger of drug abuse, however, several aspects needs to get attention because of the potential vulnerabilities that have implications for the weakening of family resilience.

Keywords: Communication Process, Family Belief System, Family Resilience, Organizational Pattern

Abstrak

 

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan penyebaran Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) di Indonesia yang semakin mengkawatirkan, NAPZA tidak hanya dikonsumsi oleh orang-orang yang kaya akan tetapi sudah mengenai orang kalangan bawah termasuk para generasi muda. Penyebaran NAPZA mengancam berbagai keluarga sebagai benteng terakhir pada anggotanya untuk mencegahnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran karakteristik responden, sistem kepercayaan, pola organisasi, dan  proses komunikasi keluarga responden dalam menghadapi bahaya penyalahgunaan NAPZA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah kepala keluarga yang salah satu anggotanya sebagai pemakai NAPZA yang berada di Kabupaten Cirebon, sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan menetapkan 50 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri atas: (1) observasi partisipasi, (2) studi dokumentasi, (3) angket, dan (4) Focus Group Discution (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya responden berusia 50 tahun keatas, berpendidikan rendah, berpenghasilan rendah. Sistem keyakinan keluarga responden secara umum berkategori nilai tinggi (72%) artinya mampu menghadapi ancaman bahaya penyalahgunaan NAPZA, namun demikian terdapat beberapa aspek dari sistem keyakinan keluarga yang berpotensi melemahkan ketahanan keluarga. Pola organisasi keluarga responden secara umum berkategori nilai tinggi (60%) artinya mampu menghadapi berbagai ancaman dari luar keluarga namun dibalik fakta itu ada kerentanan-kerentanan dari aspek pola organisasi yang melemahkan ketahanan keluarga. Proses komunikasi keluarga responden secara umum memperoleh nilai berkategori tinggi (70%) artinya proses komunikasi yang terjalin dalam keluarga responden mampu untuk menghadapi berbagai macam bahaya dari luar keluarga. Namun demikian beberapa aspek dari proses komunikasi berpotensi melemahkan ketahanan keluarga responden dalam menghadapi ancaman dari luar keluarga. Kesimpulan hasil penelitian bahwa ketahanan keluarga responden mampu menghadapi bahaya penyalahgunaan NAPZA, namun demikian beberapa aspek perlu mendapat perhatian karena berpotensi mengalami kerentanan sehingga berimplikasi pada melemahnya ketahanan keluarga.

 

Kata kunci: Communication Process, Family Belief Systems, Ketahanan Keluarga, Organizational Patterns


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31595/peksos.v16i1.105

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.